Puisi: Tanpa Kata

Aku sadar
Rasa tak dapat sepenuhnya disampaikan dengan kata
Karena Dia Menciptakan rasa dengan "Tangan-Nya"
Sementara kata
Dia Ciptakan dengan manifestasi-Nya

Namun aku berharap
Kata yang akan kusampaikan padamu
Dapat mewakili rasa yang Dia tanamkan padaku
Agar kau tahu
Apa yang yang telah Dia anugerahkan di hatiku
Tentangmu yang saat ini mungkin tak tahu

Setidaknya
Kata ini dapat menyampaikan perasaanku kepadamu
Seperti uap mengantar air dari bumi ke langit
Atau hujan yang memulangkannya kembali ke bumi
Seperti cahaya yang menuntun lensa mata
Untuk mengenal rupa dan warna

Tapi
Harapan itu kembali sirna
Saat takut bangun dari tidurnya
Berbisik tentang ayat-ayat sucinya
"Jangan kau sampaikan perasaanmu!
Bagaimana jika kata tak berpihak padamu
Menyampaikan rasa yang tidak kau tuju
Seperti angin yang berkata kepada kita
Tak jelas apa yang disampaikannya
Aroma kah pesan yang dia bawa?
Ataukah dingin yang dibawanya?
Atau kesejukannya?"

Kemudian ragu menyelimutiku
Memporak-porandakan keyakinanku
Manakah yang harus aku pilih
Harapan yang mungkin berbuah kebahagiaan
Namun juga bisa berbuah penyesalan?
Atau ayat-ayat suci yang dirasa memperbudakku

Namun Dia tidak tidur
Kasih sayangnya membentak kesadaranku
Membangunkannya yang tertidur oleh nina bobo sang ragu
Bahwa kau adalah manifestasi-Nya
Salah satu jalanku untuk mengenal-Nya
Kemudian aku bisa mencintai-Nya
Yang membuatku menjadi kekasih-Nya

Maka kata tak kujadikan duta rasa
Ku pendam saja rasa di dada
Agar kau tidak salah menafsirkannya
Biarlah Dia yang menyampaiknya
Karena Dia adalah Pemiliknya

0 Response to "Puisi: Tanpa Kata"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel