Kaidah Fiqih: 5 Kaidah Pokok Fiqih serta Dalil-dalilnya

Qawaid Fiqhiyah adalah kaidah-kaidah yang digunakan dalam menyimpulkan suatu permasalahan dalam fiqih.

Contohnya apabila kita lupa bilangan rakaat dalam shalat, maka bilangan rakaat yang berlaku dalam shalat tersebut adalah rakaat yang paling sedikit. Misal kita sedang shalat Isya, lalu kita lupa jumlah rakaat shalat kita, apakah 2 atau 3. Maka bilangan rakaat yang berlaku adalah 2 rakaat, jadi rakaat yang tersisa didalam shalat Isya tersebut adalah 2 rakaat. Kesimpulan tersebut diambil dari kaidah fiqih:

اليَقِيْنُ لَا يُزَالُ بِالشَّكِّ

Artinya:
"Keyakinan tidak akan bisa dihilangkan oleh keragu-raguan."

Lantas apakah kaidah-kaidah fiqih tersebut ada dalil sar'inya? Jelas ada. Jika kita analogikan, kaidah fiqih seperti cetakan kue yang terbuat dari kayu. Jika Kaidah fiqih adalah cetakan kue, maka dalil sar'i adalah alam yang salah satu bagiannya adalah pohon (yang menjadi asal dari kayu), sementara fiqih adalah kuenya.

Qawaid Fiqhiyah ada banyak sekali jumlahnya, diperlukan waktu, tenaga, dan pikiran yang matang untuk mempelajarinya lebih dalam. Menurut murid-murid Imam Syafi'i, seluruh kaidah-kaidah fiqih yang banyak tersebut akan kembali pada 5 kaidah, atau boleh dikatakan "5 kaidah fiqih tersebut merupakan pokok dari kaidah-kaidah fiqih". Berikut kelima Kaidah Fiqih pokok tersebut.

١. الأُمُوْرُ بِمِقَاصِدِهَا

Artinya:
"Segala perkara tergantuk maksud/tujuannya."

Dalilnya:
-Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan sahabat Umar bin Khattab RA:

إنما الأعمال بالنيات ـ ـ ـ
رواه الشيخان .

Artinya (kurang lebih):
"Setiap perbuatan bergantung pada niatnya ..." (H.R. Bukhari & Muslim)

٢. اليَقِيْنُ لَا يُزَالُ بِالشَّكِّ

Artinya:
"Keyakinan tidak akan bisa dihilangkan oleh keragu-raguan."

Dalilnya:
-Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abi Said Al-Khudri:

إن الشيطان ليأتى احدكم وهو فى صلاته فيقول له أحدثت فلا ينصرف حتى يسمع صوتا أو يجد ريحا .
رواه إبن ماجه و أحمد .

Artinya (kurang lebih):
"Sesungguhnya Setan akan mendatangi salah satu dari kalian yang sedang melaksanakan shalat, lalu berkata kepadanya "Engkau telah hadats". (Jika itu terjadi) Maka janganlah berpindah (membatalkan shalatnya) sampai dia (orang yang shalat) mendengar suara atau mencium bau." (H.R. Ibnu Majah & Ahmad)

٣. المَشَقَّةُ تَجْلِبُ التَّيْسِيْرَ

Artinya:
"Keadaan susah menunut kemudahan."

Dalilnya:

-Firman Allah SWT:

ـ ـ ـ هو إجتبكم وما جعل عليكم فى الدين من حرج ـ ـ ـ
سورة الحج : ٧٨

Artinya (kurang lebih):
".... Dia telah memilihmu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama ..." (Q.S. 22, Al-Hajj: 78)

-Firman Allah SWT:

ـ ـ ـ يريد الله بكم اليسر ولا يريد بكم العسر ـ ـ ـ
سورة البقرة : ١٨٥

Artinya (kurang lebih):
".... Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan Allah tidaklah menghendaki kesukaran bagimu ...." (Q.S. 2, Al-Baqarah: 185)


٤. الضَرَرُ يُزَالُ

Artinya:
"Kemadaratan harus dihilangkan"

Dalilnya:
-Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas RA:

لا ضرر ولا ضرار . رواه أحمد و ابن ماجه و الطبراني .

Artinya (kurang lebih):
"Tidak boleh (ada) bahaya dan menimbulkan bahaya." (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, dan Thabrani)

٥. العَادَةُ مُحَكَّمَةٌ

Artinya:
"Adat dijadikan rujukan hukum."

Dalilnya:
-Hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud RA:

ـ ـ ـ فما رأى المسلمون حسنا فهو عند الله حسن و ما رأوا سيىٔا فهو عند الله سيىٔ . رواه أحمد .

Artinya (kurang lebih):
".... apa yang kaum muslim anggap baik, maka baik pula menurut Allah. Dan apa yang kaum muslim anggap buruk, maka buruk pula menurut Allah." (H.R. Ahmad)

Sekian "5 Kaidah Pokok Fiqih", jangan lupa untuk mengkoreksi kesalahan yang ada pada artikel ini. Akhir kata:

Wassalam!!!

Related Posts

0 Response to "Kaidah Fiqih: 5 Kaidah Pokok Fiqih serta Dalil-dalilnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel