Menjawab Blog Ateis Indonesia (ABAM) 1: Argumen Prima Causa



Artikel ini adalah sanggahan untuk sebuah artikel di blog wordpress ABAM (Anda Bertanya Ateis Menjawab) yang ditulis oleh jessicasiscawati dengan judul "Bukankah Alam Semesta Punya Sebab Yaitu Tuhan? (Argumen Prima Causa)" pada tanggal 2 Agustus 2013. Blog tersebut adalah blog ateis yang katanya bertujuan untuk "Memperkenalkan Keberadaan Ateis di Indonesia".

Untuk pembaca yang kurang familiar dengan istilah ateis (Inggris=atheist), ateis adalah seseorang yang tidak percaya akan eksistensi (keberadaan) Tuhan. Lawan kata dari ateis adalah teis (Inggris=theist), yaitu seseorang yang percaya dengan eksistensi Tuhan. Ada lagi kelompok yang berada diantara theist dan atheist, yaitu kelompok agnostik. Agnostik adalah orang yang tidak memiliki kepercayaan akan eksistensi dan absensi (ketiadaan) Tuhan. Gampangnya, agnostik adalah orang yang tidak tahu atau ragu apakah Tuhan itu ada atau tidak.

Pada artikel tersebut, si penulis mengklaim bahwa argumen Prima Cause yang sering diutarakan teis dalam membuktikan keberadaan Tuhan mengandung logical fallacy (kesesatan berfikir), yaitu NON SEQUITUR.

Non sequitur adalah bahasa latin yang dalam bahasa Inggris berarti "it doesn't follow". Jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia (+/-) "gak nyambung" atau "tak ada kaitannya". Non sequitur sendiri adalah salah satu formal logical fallacy. Deskripsi non sequitur: dimana sebuah konklusi (kesimpulan) tidak ada kaitannya dengan salah satu premisnya, tak peduli konklusi tersebut benar atau salah.

Contohnya:

P1: Manusia adalah hewan mamalia
P2: Joni adalah mamalia
K : Joni adalah manusia

Meskipun silogisme tersebut memilki premis dan konklusi yang benar dalam segi struktur dan konten, namun tetap saja silogisme tersebut tidak dapat dibenarkan. Karena kebenaran konklusi (Joni adalah manusia) tidak didapatkan dari premis yang ada (Joni adalah mamalia). Jika mengacu pada premis yang ada, mungkin saja Joni adalah seekor kucing, mengingat kucing juga termasuk kedalam kategori mamalia.

Berikut kutipan dari blog tersebut:

Argumen yang paling sering diutarakan oleh teis untuk membuktikan keberadaan tuhan adalah argumen prima causa atau sebab utama, yang biasanya dituangkan dalam bentuk sebagai berikut:
(1) Segala sesuatu yang berawal (seperti materi) punya sebab
(2) Alam semesta itu berawal
Simpulan: maka alam semesta punya sebab dan sebab itu Tuhan.
Argumen ini jelas bermasalah. Masalah pertama yang menerpa adalah non sequitur atau “it doesnot  follow.” Premis di atas sebenarnya jika diurai secara logis l berusaha membuktikan bahwa alam semesta ini punya sebab. Simpulan “sebab itu Tuhan” tidak terkandung dalam premis-premisnya, dan maka argumen prima causa ini melakukan lompatan logika dengan mengasumsikan secara a priori bahwa sebab itu Tuhan.

Perlu diketahui, silogisme yang dikutip si penulis adalah sebuah argumen yang digunakan untuk membuktikan keberadaan sebab bagi alam semesta, bukan argumen untuk menetapkan keberadaan sebab utama atau yang dikenal dengan istilah Prima Causa. Ditambah lagi, mayoritas theist tidak membuat konklusi atau kesimpulan seperti yang diklaim si penulis. Admin sendiri tidak tahu darimana si penulis mengutip silogisme tersebut, karena mayoritas theist tidak melakukan lompatan logika dengan menambahkan kata "dan sebab itu adalah Tuhan" pada kesimpulan di silogisme tersebut.

Sangat jelas sekali pada artikel tersebut, si penulis berargumen dengan argumen Straw Man yang merupakan salah satu logical fallacy. Argumen Straw man merupakan sebuah argumen yang memberikan kesan seolah-olah seseorang telah mengalahkan argumen lawan (padahal tidak) dengan cara mengalahkan argumen yang bukan milik lawannya. Straw man argumen biasanya dilakukan dengan cara:

- Mengutip argumen lawan dan menyajikannya keluar konteks;
- Melakukan distorasi atau tambahan kutipan pada argumen lawan;
- Membuat argumen palsu yang disandarkan kepada lawan.
- dsj.

Pembaca bisa lihat dalam buku-buku Teologi 2 agama dengan pengikut dan literasi Teologi terbesar, yaitu agama Islam dan Kristen , mayoritas teologis tidak melakukan lompatan logika seperti yang diklaim si penulis. Oleh karenanya, artikel tersebut tidak lebih dari straw man fallacy, salah satu dari banyak Kesesatan Berfikir. Salam Waras!!!

WA ALLAHU A'LAMU!!!


0 Response to "Menjawab Blog Ateis Indonesia (ABAM) 1: Argumen Prima Causa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel